Rabu, 02 September 2015

Pendidikan

Desa Kawoyang hanya memiliki dua Sekolah Dasar yaitu SDN Kawoyang 1 dan SDN Kawoyang 2 dan tidak terdapat SMP dan SMA. SMP dan SMA terdekat berada di desa lain yang jarak tempuhnya cukup jauh, sekitar 3-7 km. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Kawoyang 1 dan SDN Kawoyang 2 berlangsung selama 6 hari yaitu hari Senin - Sabtu yang dimulai dari pukul 07.30 - 12.00 WIB.

Lokasi dan Jarak
SDN Kawoyang 1 terletak di Kampung Kawoyang dengan jarak sekitar 200 meter dari Kantor Balai Desa.
SDN Kawoyang 2 terletak di Kampung Kawoyang dengan jarak sekitar 750 meter dari Kantor Balai Desa.

Berikut foto-foto SDN Kawoyang 1


Tampak Depan
 



Lapangan Upacara


Tempat Parkir



Pintu Masuk


 Lorong Kelas



 Lorong Kelas


 Ruang Guru


 Ruang Guru (Tampak Dalam)


 Ruang Kepala Sekolah


 Papan Kelas


 Ruang Kelas


 Ruang Kelas



 Perpustakaan




Minggu, 30 Agustus 2015

Desa Kawoyang






Dibalik indahnya pemandangan pantai Carita, ternyata masih banyak hal-hal yang belum diketahui banyak orang. Masih banyak yang tidak tahu, bahwa Carita juga memiliki daerah pegunungan, yang di sana terdapat berbagai desa.  Bukan hanya itu, Carita juga memiliki pemandangan sawah yang menghampar luas di sepanjang jalan pesisir pantai sampai ke atas gunung.

Di antara desa tersebut tedapat satu desa yang bernama Kawoyang. Kawoyang merupakan sebuah desa yang diapit oleh dua desa yakni desa Sukanagara dan desa Cinoyong, selain itu Kawoyang merupakan daerah perbatasan antara Kabupaten Pandeglang dengan kabupaten Serang. Asal usul nama Kawoyang sendiri, berasal dari nama pohon yang juga bernama kawoyang. Karena pohon ini merupakan pohon yang paling besar di antara pohon yang lain, oleh karena itu nama pohon ini dijadikan sebuah nama desa.

Desa Kawoyang  memiliki tujuh kampung yang tersebar luas, diantaranya : Kadu Cai, Kadu Kampeng, Kadu Kapek, Kadu Betus, Bedahan, Kawoyang, dan Tembong. Nama kampung di desa Kawoyang cukup menarik, karena menggunakan kata ‘kadu’ di depannya. Usut punya usut, ternyata kadu merupakan kata yang berasal dari bahasa Sunda yang berarti durian dan ternyata pohon-pohon durian disana sangat banyak. Mayoritas masyarakat desa Kawoyang bekerja sebagai petani, sehingga keadaan desa pada siang hari akan terasa sepi.